YAKOBUS (James)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
- 1 -2345

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Surat Yakobus 1 (YAKOBUS / YAK / James 1)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
1:1 = Salam
(1) Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.(1) Saudara-saudara umat Allah semuanya yang tersebar di seluruh dunia! Salam dari saya, Yakobus, hamba Allah dan hamba Tuhan Yesus Kristus.(1) JAMES, A servant of God and of the Lord Jesus Christ, to the twelve tribes scattered abroad [among the Gentiles in the dispersion]: Greetings ( rejoice)!
1:2-8 = Iman dan hikmat
(2) Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,(2) Saudara-saudara! Kalau kalian mengalami bermacam-macam cobaan, hendaklah kalian merasa beruntung.(2) Consider it wholly joyful, my brethren, whenever you are enveloped in or encounter trials of any sort or fall into various temptations.
(3) sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.(3) Sebab kalian tahu, bahwa kalau kalian tetap percaya kepada Tuhan pada waktu mengalami cobaan, akibatnya ialah: kalian menjadi tabah.(3) Be assured and understand that the trial and proving of your faith bring out endurance and steadfastness and patience.
(4) Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.(4) Jagalah supaya ketabahan hatimu itu terus berkembang sampai kalian menjadi sungguh-sungguh sempurna serta tidak berkekurangan dalam hal apa pun.(4) But let endurance and steadfastness and patience have full play and do a thorough work, so that you may be [people] perfectly and fully developed [with no defects], lacking in nothing.
(5) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.(5) Kalau ada seorang di antaramu yang kurang bijaksana, hendaklah ia memintanya dari Allah, maka Allah akan memberikan kebijaksanaan kepadanya; sebab kepada setiap orang, Allah memberi dengan murah hati dan dengan perasaan belas kasihan.(5) If any of you is deficient in wisdom, let him ask of the giving God [Who gives] to everyone liberally and ungrudgingly, without reproaching or faultfinding, and it will be given him.
(6) Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.(6) Tetapi orang yang meminta, harus percaya; ia tidak boleh ragu-ragu. Sebab orang yang ragu-ragu adalah seperti ombak di laut yang ditiup angin ke sana ke mari.(6) Only it must be in faith that he asks with no wavering (no hesitating, no doubting). For the one who wavers (hesitates, doubts) is like the billowing surge out at sea that is blown hither and thither and tossed by the wind.
(7) Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.(7) Orang yang seperti itu tidak tetap pikirannya; ia tidak bisa mengambil keputusan apa-apa dalam segala sesuatu yang dibuatnya. Karena itu, tidak usah juga ia mengharapkan untuk mendapat apa-apa dari Tuhan.(7) For truly, let not such a person imagine that he will receive anything [he asks for] from the Lord,
(8) Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.(8) (01:07)(8) [For being as he is] a man of two minds (hesitating, dubious, irresolute), [he is] unstable and unreliable and uncertain about everything [he thinks, feels, decides].
1:9-11 = Keadaan rendah dan keadaan kaya
(9) Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi,(9) Orang Kristen yang miskin hendaklah merasa gembira kalau Allah meninggikannya.(9) Let the brother in humble circumstances glory in his elevation [as a Christian, called to the true riches and to be an heir of God],
(10) dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput.(10) Dan orang Kristen yang kaya hendaklah merasa gembira juga, kalau Allah merendahkannya. Sebab orang kaya akan lenyap seperti bunga rumput.(10) And the rich [person ought to glory] in being humbled [by being shown his human frailty], because like the flower of the grass he will pass away.
(11) Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.(11) Pada waktu matahari terbit dengan panasnya yang terik, maka rumput itu akan menjadi layu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah pula keindahannya. Begitulah juga dengan orang yang kaya; ia akan hancur pada waktu ia sedang menjalankan usahanya.(11) For the sun comes up with a scorching heat and parches the grass; its flower falls off and its beauty fades away. Even so will the rich man wither and die in the midst of his pursuits.
1:12-18 = Pengujian dan pencobaan
(12) Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.(12) Berbahagialah orang yang tabah pada waktu ia mengalami cobaan. Sebab sesudah ia berhasil bertahan dalam cobaan itu, ia akan menerima upahnya, yaitu kehidupan yang telah dijanjikan Allah kepada orang-orang yang mengasihi Allah.(12) Blessed (happy, to be envied) is the man who is patient under trial and stands up under temptation, for when he has stood the test and been approved, he will receive [the victor's] crown of life which God has promised to those who love Him.
(13) Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.(13) Kalau seseorang tergoda oleh cobaan yang semacam itu, janganlah ia berkata, "Godaan ini datangnya dari Allah," sebab Allah tidak dapat tergoda oleh kejahatan, dan tidak juga menggoda seorang pun.(13) Let no one say when he is tempted, I am tempted from God; for God is incapable of being tempted by [what is] evil and He Himself tempts no one.
(14) Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.(14) Tetapi orang tergoda kalau ia ditarik dan dipikat oleh keinginannya sendiri yang jahat.(14) But every person is tempted when he is drawn away, enticed and baited by his own evil desire (lust, passions).
(15) Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.(15) Kemudian, kalau keinginan yang jahat itu dituruti, maka lahirlah dosa; dan kalau dosa sudah matang, maka akibatnya ialah kematian.(15) Then the evil desire, when it has conceived, gives birth to sin, and sin, when it is fully matured, brings forth death.
(16) Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!(16) Janganlah kalian tertipu, Saudara-saudaraku yang tercinta!(16) Do not be misled, my beloved brethren.
(17) Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.(17) Setiap pemberian yang baik dan hadiah yang sempurna datangnya dari surga, diturunkan oleh Allah, Pencipta segala terang di langit. Ialah Allah yang tidak berubah, dan tidak pula menyebabkan kegelapan apa pun.(17) Every good gift and every perfect ( free, large, full) gift is from above; it comes down from the Father of all [that gives] light, in [the shining of] Whom there can be no variation [rising or setting] or shadow cast by His turning [as in an eclipse].
(18) Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.(18) Atas kemauan-Nya sendiri Ia menjadikan kita anak-anak-Nya melalui sabda-Nya yang benar. Ia melakukan itu supaya kita mendapat tempat yang utama di antara semua makhluk ciptaan-Nya.(18) And it was of His own [free] will that He gave us birth [as sons] by [His] Word of Truth, so that we should be a kind of firstfruits of His creatures [a sample of what He created to be consecrated to Himself].
1:19-27 = Pendengar atau pelaku firman
(19) Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;(19) Perhatikanlah ini baik-baik, Saudara-saudara yang tercinta! Setiap orang harus cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berbicara dan lambat untuk marah.(19) Understand [this], my beloved brethren. Let every man be quick to hear [a ready listener], slow to speak, slow to take offense and to get angry.
(20) sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.(20) Orang yang marah tidak dapat melakukan yang baik, yang menyenangkan hati Allah.(20) For man's anger does not promote the righteousness God [wishes and requires].
(21) Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.(21) Sebab itu, buanglah setiap kebiasaan yang kotor dan jahat. Terimalah dengan rendah hati perkataan yang ditanam oleh Allah di dalam hatimu, sebab perkataan itu mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan kalian.(21) So get rid of all uncleanness and the rampant outgrowth of wickedness, and in a humble (gentle, modest) spirit receive and welcome the Word which implanted and rooted [in your hearts] contains the power to save your souls.
(22) Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.(22) Hendaklah kalian melakukan apa yang dikatakan oleh Allah, jangan hanya mendengarkan saja, sehingga dengan demikian kalian menipu diri sendiri.(22) But be doers of the Word [obey the message], and not merely listeners to it, betraying yourselves [into deception by reasoning contrary to the Truth].
(23) Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.(23) Orang yang mendengar perkataan Allah, tetapi tidak melakukannya adalah seperti orang yang sedang melihat mukanya yang sebenarnya di depan cermin.(23) For if anyone only listens to the Word without obeying it and being a doer of it, he is like a man who looks carefully at his [own] natural face in a mirror;
(24) Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.(24) Sesudah ia memperhatikannya baik-baik, ia pun pergi dan langsung melupakan bagaimana rupa mukanya itu.(24) For he thoughtfully observes himself, and then goes off and promptly forgets what he was like.
(25) Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.(25) Hukum Allah sempurna dan mempunyai kekuatan untuk memerdekakan manusia. Dan orang yang menyelidiki dan memperhatikan baik-baik serta melakukan hukum-hukum itu, dan bukannya mendengar saja lalu melupakannya, orang itu akan diberkati Allah dalam setiap hal yang dilakukannya.(25) But he who looks carefully into the faultless law, the [law] of liberty, and is faithful to it and perseveres in looking into it, being not a heedless listener who forgets but an active doer [who obeys], he shall be blessed in his doing (his life of obedience).
(26) Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.(26) Kalau ada seseorang yang merasa dirinya seorang yang patuh beragama, tetapi ia tidak menjaga lidahnya, maka ia menipu dirinya sendiri; ibadatnya tidak ada gunanya.(26) If anyone thinks himself to be religious (piously observant of the external duties of his faith) and does not bridle his tongue but deludes his own heart, this person's religious service is worthless (futile, barren).
(27) Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.(27) Ketaatan beragama yang murni dan sejati menurut pandangan Allah Bapa ialah: menolong anak-anak yatim piatu dan janda-janda yang menderita, dan menjaga diri sendiri supaya jangan dirusakkan oleh dunia ini.(27) External religious worship [ religion as it is expressed in outward acts] that is pure and unblemished in the sight of God the Father is this: to visit and help and care for the orphans and widows in their affliction and need, and to keep oneself unspotted and uncontaminated from the world.

YAKOBUS (James)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
- 1 -2345

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info