EFESUS (Ephesians)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
123- 4 -56

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Surat Paulus Kepada Jemaat Di Efesus 4 (EFESUS / EF / Ephesians 4)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
4:1-16 = Kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda
(1) Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.(1) Itu sebabnya saya--seorang tahanan, yang ditahan karena melayani Tuhan--minta dengan sangat kepadamu: hiduplah sesuai dengan kedudukanmu sebagai orang yang sudah dipanggil oleh Allah.(1) I THEREFORE, the prisoner for the Lord, appeal to and beg you to walk (lead a life) worthy of the [divine] calling to which you have been called [with behavior that is a credit to the summons to God's service,
(2) Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.(2) Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dengan membantu satu sama lain.(2) Living as becomes you] with complete lowliness of mind (humility) and meekness (unselfishness, gentleness, mildness), with patience, bearing with one another and making allowances because you love one another.
(3) Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:(3) Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup dengan damai supaya kesatuan yang diciptakan oleh Roh Allah tetap terpelihara.(3) Be eager and strive earnestly to guard and keep the harmony and oneness of [and produced by] the Spirit in the binding power of peace.
(4) satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,(4) Hanya ada satu tubuh, dan satu Roh. Begitu juga kalian dipanggil untuk satu harapan yang sama.(4) [There is] one body and one Spirit--just as there is also one hope [that belongs] to the calling you received--
(5) satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,(5) Hanya ada satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,(5) [There is] one Lord, one faith, one baptism,
(6) satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.(6) dan satu Allah yang menjadi Bapa semua orang. Dialah Tuhan semesta alam, yang bekerja melalui semuanya, dan berkuasa di dalam semuanya.(6) One God and Father of [us] all, Who is above all [Sovereign over all], pervading all and [living] in [us] all.
(7) Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.(7) Kita masing-masing menerima suatu pemberian menurut apa yang diberikan oleh Kristus.(7) Yet grace (God's unmerited favor) was given to each of us individually [not indiscriminately, but in different ways] in proportion to the measure of Christ's [rich and bounteous] gift.
(8) Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."(8) Dalam Alkitab tertulis, "Ketika Ia naik ke tempat yang tertinggi, Ia membawa banyak tawanan; dan Ia memberi pemberian-pemberian kepada manusia."(8) Therefore it is said, When He ascended on high, He led captivity captive [He led a train of vanquished foes] and He bestowed gifts on men.
(9) Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?(9) Nah, kalau dikatakan "Ia naik" berarti Ia mula-mula sudah turun sampai ke tempat yang serendah-rendahnya di bumi ini.(9) [But He ascended?] Now what can this, He ascended, mean but that He had previously descended from [the heights of] heaven into [the depths], the lower parts of the earth?
(10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.(10) Dan Ia yang sudah turun itu, Ialah juga yang naik sampai ke tempat yang jauh lebih tinggi dari segala langit sehingga seluruh alam semesta terisi dengan kehadiran-Nya.(10) He Who descended is the [very] same as He Who also has ascended high above all the heavens, that He [His presence] might fill all things (the whole universe, from the lowest to the highest).
(11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,(11) Ialah yang "memberi pemberian-pemberian kepada manusia"; sebagian diangkat-Nya menjadi rasul, yang lain menjadi nabi; yang lain lagi menjadi pemberita Kabar Baik itu, dan yang lain pula diangkat-Nya menjadi guru-guru dan pemelihara jemaat.(11) And His gifts were [varied; He Himself appointed and gave men to us] some to be apostles (special messengers), some prophets (inspired preachers and expounders), some evangelists (preachers of the Gospel, traveling missionaries), some pastors (shepherds of His flock) and teachers.
(12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,(12) Ini dilakukan-Nya supaya umat Allah dilengkapi sepenuhnya agar dapat melayani Tuhan dan membangun tubuh Kristus.(12) His intention was the perfecting and the full equipping of the saints (His consecrated people), [that they should do] the work of ministering toward building up Christ's body (the church),
(13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,(13) Dengan demikian kita semua menjadi satu oleh iman yang sama dan pengertian yang sama mengenai Anak Allah. Dan kita menjadi orang-orang yang dewasa yang makin lama makin bertambah sempurna seperti Kristus.(13) [That it might develop] until we all attain oneness in the faith and in the comprehension of the [ full and accurate] knowledge of the Son of God, that [we might arrive] at really mature manhood (the completeness of personality which is nothing less than the standard height of Christ's own perfection), the measure of the stature of the fullness of the Christ and the completeness found in Him.
(14) sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,(14) Maka kita tidak menjadi anak-anak lagi yang terombang-ambing dan terbawa-bawa ke sana ke mari oleh arus bermacam-macam pengajaran dari orang-orang yang licik. Mereka menyesatkan orang dengan tipu muslihat mereka.(14) So then, we may no longer be children, tossed [like ships] to and fro between chance gusts of teaching and wavering with every changing wind of doctrine, [the prey of] the cunning and cleverness of unscrupulous men, [gamblers engaged] in every shifting form of trickery in inventing errors to mislead.
(15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.(15) Tidak! Sebaliknya kita harus menyatakan hal-hal yang benar dengan hati penuh kasih, sehingga dalam segala hal kita makin lama makin menjadi sempurna seperti Kristus, yang menjadi kepala kita.(15) Rather, let our lives lovingly express truth [in all things, speaking truly, dealing truly, living truly]. Enfolded in love, let us grow up in every way and in all things into Him Who is the Head, [even] Christ (the Messiah, the Anointed One).
(16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.(16) Di bawah pimpinan-Nya, semua anggota tubuh itu tersusun rapih, dan saling dihubungkan oleh sendi-sendinya masing-masing. Dan kalau tiap-tiap anggota itu bekerja seperti yang seharusnya, maka seluruh tubuh itu akan bertumbuh menjadi dewasa dan kuat melalui kasih.(16) For because of Him the whole body (the church, in all its various parts), closely joined and firmly knit together by the joints and ligaments with which it is supplied, when each part [with power adapted to its need] is working properly [in all its functions], grows to full maturity, building itself up in love.
4:17-32 = Manusia baru
(17) Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia(17) Sebab itu demi nama Tuhan, inilah yang akan saya katakan dan tegaskan: janganlah lagi hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan memikirkan yang tidak-tidak.(17) So this I say and solemnly testify in [the name of] the Lord [as in His presence], that you must no longer live as the heathen (the Gentiles) do in their perverseness [in the folly, vanity, and emptiness of their souls and the futility] of their minds.
(18) dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.(18) Pikiran mereka sudah gelap. Mereka tidak mengenal kehidupan yang diberi oleh Allah, sebab mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan apa-apa tentang Allah. Mereka demikian, karena keras kepala.(18) Their moral understanding is darkened and their reasoning is beclouded. [They are] alienated (estranged, self-banished) from the life of God [with no share in it; this is] because of the ignorance (the want of knowledge and perception, the willful blindness) that is deep-seated in them, due to their hardness of heart [to the insensitiveness of their moral nature].
(19) Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.(19) Mereka sudah tidak punya perasaan malu lagi, sehingga mereka mengikuti segala hawa nafsu, dan hidup cabul sesuka hati.(19) In their spiritual apathy they have become callous and past feeling and reckless and have abandoned themselves [a prey] to unbridled sensuality, eager and greedy to indulge in every form of impurity [that their depraved desires may suggest and demand].
(20) Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.(20) Tetapi Kristus Yesus yang kalian kenal bukan demikian!(20) But you did not so learn Christ!
(21) Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,(21) Kalian sudah mendengar tentang Dia! Dan sebagai pengikut-pengikut-Nya, kalian sudah diajar juga tentang sifat-sifat Allah yang ada pada-Nya!(21) Assuming that you have really heard Him and been taught by Him, as [all] Truth is in Jesus [embodied and personified in Him],
(22) yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,(22) Sebab itu tanggalkanlah manusia lama dengan pola kehidupan lama yang sedang dirusakkan oleh keinginan-keinginannya yang menyesatkan.(22) Strip yourselves of your former nature [put off and discard your old unrenewed self] which characterized your previous manner of life and becomes corrupt through lusts and desires that spring from delusion;
(23) supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,(23) Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui seluruhnya.(23) And be constantly renewed in the spirit of your mind [having a fresh mental and spiritual attitude],
(24) dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.(24) Hendaklah kalian hidup sebagai manusia baru yang diciptakan menurut pola Allah; yaitu dengan tabiat yang benar, lurus dan suci.(24) And put on the new nature (the regenerate self) created in God's image, [Godlike] in true righteousness and holiness.
(25) Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.(25) Karena itu Saudara-saudara semuanya, jangan lagi berdusta. Berlakulah jujur yang satu kepada yang lainnya, sebab kita semua adalah sama-sama anggota tubuh Kristus.(25) Therefore, rejecting all falsity and being done now with it, let everyone express the truth with his neighbor, for we are all parts of one body and members one of another.
(26) Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu(26) Kalau kalian marah, janganlah membiarkan kemarahan itu menyebabkan kalian berdosa. Janganlah marah sepanjang hari,(26) When angry, do not sin; do not ever let your wrath (your exasperation, your fury or indignation) last until the sun goes down.
(27) dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.(27) supaya Iblis tidak mendapat kesempatan.(27) Leave no [such] room or foothold for the devil [give no opportunity to him].
(28) Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.(28) Orang yang biasa mencuri harus berhenti mencuri. Sebaliknya ia harus bekerja supaya mendapat nafkahnya dengan jujur dan dapat menolong orang yang berkekurangan.(28) Let the thief steal no more, but rather let him be industrious, making an honest living with his own hands, so that he may be able to give to those in need.
(29) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.(29) Kalau kalian berbicara, janganlah memakai kata-kata yang kotor. Pakai sajalah kata-kata yang membina dan memberi pertolongan kepada orang lain. Kata-kata seperti itu akan mendatangkan kebaikan kepada orang-orang yang mendengarnya.(29) Let no foul or polluting language, nor evil word nor unwholesome or worthless talk [ever] come out of your mouth, but only such [speech] as is good and beneficial to the spiritual progress of others, as is fitting to the need and the occasion, that it may be a blessing and give grace (God's favor) to those who hear it.
(30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.(30) Janganlah menyedihkan hati Roh Allah. Kalian sudah dimeteraikan dengan Roh, menjadi milik Allah. Roh itu juga merupakan jaminan bahwa Hari Pembebasan akan datang bagimu.(30) And do not grieve the Holy Spirit of God [do not offend or vex or sadden Him], by Whom you were sealed (marked, branded as God's own, secured) for the day of redemption (of final deliverance through Christ from evil and the consequences of sin).
(31) Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.(31) Hilangkanlah segala perasaan sakit hati, dendam dan marah. Jangan lagi berteriak-teriak dan memaki-maki. Jangan lagi ada perasaan benci atau perasaan lain semacam itu.(31) Let all bitterness and indignation and wrath (passion, rage, bad temper) and resentment (anger, animosity) and quarreling (brawling, clamor, contention) and slander (evil-speaking, abusive or blasphemous language) be banished from you, with all malice (spite, ill will, or baseness of any kind).
(32) Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.(32) Sebaliknya, hendaklah kalian baik hati dan berbelaskasihan seorang terhadap yang lain, dan saling mengampuni sama seperti Allah pun mengampuni kalian melalui Kristus.(32) And become useful and helpful and kind to one another, tenderhearted (compassionate, understanding, loving-hearted), forgiving one another [readily and freely], as God in Christ forgave you.

EFESUS (Ephesians)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
123- 4 -56

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info