1 YOHANES (1 John)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
123- 4 -5

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Surat Yohanes Yang Pertama 4 (1 YOHANES / 1YOH / 1 John 4)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
4:1-6 = Roh Allah dan roh antikristus
(1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.(1) Saudara-saudara yang tercinta! Janganlah percaya kepada semua orang yang mengaku mempunyai Roh Allah, tetapi ujilah dahulu mereka untuk mengetahui apakah roh yang ada pada mereka itu berasal dari Allah atau tidak. Sebab banyak nabi palsu sudah berkeliaran ke mana-mana.(1) BELOVED, DO not put faith in every spirit, but prove (test) the spirits to discover whether they proceed from God; for many false prophets have gone forth into the world.
(2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,(2) Beginilah caranya kalian tahu apakah itu Roh Allah atau tidak: Orang yang mengakui bahwa Yesus Kristus datang ke dunia sebagai manusia, orang itu mempunyai Roh yang datang dari Allah.(2) By this you may know (perceive and recognize) the Spirit of God: every spirit which acknowledges and confesses [the fact] that Jesus Christ (the Messiah) [actually] has become man and has come in the flesh is of God [has God for its source];
(3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.(3) Tetapi orang yang tidak mengakui hal ini mengenai Yesus, tidak mempunyai Roh Allah. Orang itu mempunyai roh dari Musuh Kristus. Saudara sudah mendengar bahwa roh itu akan datang, dan sekarang ia sudah ada di dalam dunia ini.(3) And every spirit which does not acknowledge and confess that Jesus Christ has come in the flesh [but would annul, destroy, sever, disunite Him] is not of God [does not proceed from Him]. This [ nonconfession] is the [spirit] of the antichrist, [of] which you heard that it was coming, and now it is already in the world.
(4) Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.(4) Tetapi Anak-anakku, kalian milik Allah. Kalian sudah mengalahkan nabi-nabi palsu, sebab Roh yang ada padamu lebih berkuasa daripada roh yang ada pada orang-orang milik dunia ini.(4) Little children, you are of God [you belong to Him] and have [already] defeated and overcome them [the agents of the antichrist], because He Who lives in you is greater (mightier) than he who is in the world.
(5) Mereka berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia mendengarkan mereka.(5) Nabi-nabi palsu itu berbicara tentang hal-hal dunia, dan dunia mendengar perkataan mereka, sebab mereka milik dunia.(5) They proceed from the world and are of the world; therefore it is out of the world [its whole economy morally considered] that they speak, and the world listens (pays attention) to them.
(6) Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.(6) Tetapi kita adalah anak-anak Allah; dan orang yang mengenal Allah, mendengar perkataan kita. Orang yang bukan milik Allah, tidak mendengar perkataan kita. Begitulah caranya kita mengetahui perbedaan antara Roh yang memberi ajaran yang benar, dan roh yang menyesatkan.(6) We are [children] of God. Whoever is learning to know God [progressively to perceive, recognize, and understand God by observation and experience, and to get an ever-clearer knowledge of Him] listens to us; and he who is not of God does not listen or pay attention to us. By this we know (recognize) the Spirit of Truth and the spirit of error.
4:7-21 = Allah adalah kasih
(7) Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.(7) Saudara-saudara yang tercinta! Marilah kita mengasihi satu sama lain, sebab kasih berasal dari Allah. Orang yang mengasihi, adalah anak Allah dan ia mengenal Allah.(7) Beloved, let us love one another, for love is (springs) from God; and he who loves [his fellowmen] is begotten (born) of God and is coming [progressively] to know and understand God [to perceive and recognize and get a better and clearer knowledge of Him].
(8) Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.(8) Orang yang tidak mengasihi, tidak mengenal Allah; sebab Allah adalah kasih.(8) He who does not love has not become acquainted with God [does not and never did know Him], for God is love.
(9) Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.(9) Allah menyatakan bahwa Ia mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia supaya kita memperoleh hidup melalui Anak-Nya itu.(9) In this the love of God was made manifest (displayed) where we are concerned: in that God sent His Son, the only begotten or unique [Son], into the world so that we might live through Him.
(10) Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.(10) Inilah kasih: Bukan kita yang sudah mengasihi Allah, tetapi Allah yang mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya supaya melalui Dia kita mendapat pengampunan atas dosa-dosa kita.(10) In this is love: not that we loved God, but that He loved us and sent His Son to be the propitiation (the atoning sacrifice) for our sins.
(11) Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.(11) Saudara-saudara yang tercinta, kalau Allah begitu mengasihi kita, kita pun harus mengasihi satu sama lain.(11) Beloved, if God loved us so [very much], we also ought to love one another.
(12) Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.(12) Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah, tetapi kalau kita saling mengasihi, Allah bersatu dengan kita dan kasih-Nya menjadi sempurna dalam diri kita.(12) No man has at any time [yet] seen God. But if we love one another, God abides (lives and remains) in us and His love (that love which is essentially His) is brought to completion (to its full maturity, runs its full course, is perfected) in us!
(13) Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.(13) Oleh karena Allah sudah memberikan kepada kita Roh-Nya, maka kita tahu bahwa kita sudah hidup bersatu dengan Allah, dan Allah hidup bersatu dengan kita.(13) By this we come to know (perceive, recognize, and understand) that we abide (live and remain) in Him and He in us: because He has given (imparted) to us of His [Holy] Spirit.
(14) Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.(14) Kami sendiri sudah melihat Anak Allah, dan kami mengabarkan bahwa Ia diutus oleh Bapa untuk menjadi Raja Penyelamat dunia ini.(14) And [besides] we ourselves have seen (have deliberately and steadfastly contemplated) and bear witness that the Father has sent the Son [as the] Savior of the world.
(15) Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.(15) Barangsiapa mengakui bahwa Yesus itu Anak Allah, Allah hidup bersatu dengan orang itu, dan orang itu pun hidup bersatu dengan Allah.(15) Anyone who confesses (acknowledges, owns) that Jesus is the Son of God, God abides (lives, makes His home) in him and he [abides, lives, makes his home] in God.
(16) Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.(16) Kita sendiri tahu dan percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah itu kasih. Orang yang hidupnya dikuasai oleh kasih, orang itu bersatu dengan Allah, dan Allah bersatu dengan dia.(16) And we know (understand, recognize, are conscious of, by observation and by experience) and believe (adhere to and put faith in and rely on) the love God cherishes for us. God is love, and he who dwells and continues in love dwells and continues in God, and God dwells and continues in him.
(17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.(17) Kasih dijadikan sempurna dalam diri kita, agar supaya kita mempunyai keberanian pada Hari Pengadilan. Kita akan mempunyai keberanian, sebab hidup kita di dunia ini sama seperti hidup Kristus.(17) In this [union and communion with Him] love is brought to completion and attains perfection with us, that we may have confidence for the day of judgment [with assurance and boldness to face Him], because as He is, so are we in this world.
(18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.(18) Orang yang menikmati kasih Allah, tidak mengenal perasaan takut; sebab kasih yang sempurna melenyapkan segala perasaan takut. Jadi nyatalah bahwa orang belum menikmati kasih Allah dengan sempurna kalau orang itu takut menghadapi Hari Pengadilan.(18) There is no fear in love [dread does not exist], but full-grown (complete, perfect) love turns fear out of doors and expels every trace of terror! For fear brings with it the thought of punishment, and [so] he who is afraid has not reached the full maturity of love [is not yet grown into love's complete perfection].
(19) Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.(19) Kita mengasihi, sebab Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita.(19) We love Him, because He first loved us.
(20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.(20) Kalau seorang berkata, "Saya mengasihi Allah," tetapi ia tidak mengasihi saudaranya, orang itu pendusta. Sebab orang yang tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin bisa mengasihi Allah yang tidak dilihatnya.(20) If anyone says, I love God, and hates (detests, abominates) his brother [ in Christ], he is a liar; for he who does not love his brother, whom he has seen, cannot love God, Whom he has not seen.
(21) Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.(21) Sebab itu, inilah perintah yang diberi Kristus kepada kita: Barangsiapa mengasihi Allah harus mengasihi saudaranya juga.(21) And this command (charge, order, injunction) we have from Him: that he who loves God shall love his brother [ believer] also.

1 YOHANES (1 John)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
123- 4 -5

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info