1 KORINTUS (1 Corinthians)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
12345678910111213- 14 -1516

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat Di Korintus 14 (1 KORINTUS / 1KOR / 1 Corinthians 14)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
14:1-25 = Sekali lagi tentang karunia Roh
(1) Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.(1) Hendaklah kalian berusaha untuk mengasihi orang-orang lain. Dan berusahalah juga untuk menerima karunia-karunia yang diberikan Roh Allah, terutama sekali kesanggupan untuk menyampaikan rencana-rencana Allah kepada manusia.(1) EAGERLY PURSUE and seek to acquire [this] love [make it your aim, your great quest]; and earnestly desire and cultivate the spiritual endowments (gifts), especially that you may prophesy ( interpret the divine will and purpose in inspired preaching and teaching).
(2) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.(2) Orang yang berbicara dalam bahasa yang ajaib, orang itu bukannya berbicara kepada manusia; ia berbicara kepada Allah. Tidak ada orang yang mengerti apa yang ia katakan, sebab Roh Allah yang menyebabkan ia mengucapkan hal-hal yang hanya diketahui Allah.(2) For one who speaks in an [unknown] tongue speaks not to men but to God, for no one understands or catches his meaning, because in the [Holy] Spirit he utters secret truths and hidden things [not obvious to the understanding].
(3) Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.(3) Sebaliknya orang yang menyampaikan berita dari Allah, menyampaikannya kepada manusia; untuk menguatkan mereka, untuk memberi semangat kepada mereka dan untuk menghibur mereka.(3) But [on the other hand], the one who prophesies [who interprets the divine will and purpose in inspired preaching and teaching] speaks to men for their upbuilding and constructive spiritual progress and encouragement and consolation.
(4) Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.(4) Orang yang berbicara dalam bahasa yang ajaib hanya menguatkan dirinya sendiri saja, sedangkan orang yang menyampaikan berita dari Allah menolong jemaat menjadi maju.(4) He who speaks in a [strange] tongue edifies and improves himself, but he who prophesies [ interpreting the divine will and purpose and teaching with inspiration] edifies and improves the church and promotes growth [in Christian wisdom, piety, holiness, and happiness].
(5) Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.(5) Alangkah baiknya kalau Saudara semua dapat berbicara dengan berbagai bahasa yang ajaib. Tetapi yang paling baik ialah kalau Saudara dapat memberitakan rencana-rencana Allah. Sebab orang yang menyampaikan berita dari Allah, lebih besar daripada orang yang berbicara dengan berbagai bahasa yang ajaib; lain halnya kalau orang yang berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib itu dapat menjelaskan apa yang dikatakannya itu, supaya seluruh jemaat mendapat manfaatnya.(5) Now I wish that you might all speak in [unknown] tongues, but more especially [I want you] to prophesy (to be inspired to preach and interpret the divine will and purpose). He who prophesies [who is inspired to preach and teach] is greater (more useful and more important) than he who speaks in [unknown] tongues, unless he should interpret [what he says], so that the church may be edified and receive good [from it].
(6) Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?(6) Kalau saya seandainya datang kepadamu dan saya berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib, apa gunanya itu untuk kalian? Tidak ada gunanya sedikit pun! Lain halnya, kalau saya menyatakan suatu pengungkapan dari Allah, atau saya menjelaskan sesuatu tentang Allah, atau saya menyampaikan berita dari Allah, atau saya mengajar.(6) Now, brethren, if I come to you speaking in [unknown] tongues, how shall I make it to your advantage unless I speak to you either in revelation (disclosure of God's will to man) in knowledge or in prophecy or in instruction?
(7) Sama halnya dengan alat-alat yang tidak berjiwa, tetapi yang berbunyi, seperti seruling dan kecapi--bagaimanakah orang dapat mengetahui lagu apakah yang dimainkan seruling atau kecapi, kalau keduanya tidak mengeluarkan bunyi yang berbeda?(7) Alat-alat musik yang tidak bernyawa sedikit pun, seperti misalnya seruling dan kecapi, kalau nada-nadanya tidak dimainkan dengan jelas, bagaimana orang tahu lagu apa yang dimainkannya?(7) If even inanimate musical instruments, such as the flute or the harp, do not give distinct notes, how will anyone [listening] know or understand what is played?
(8) Atau, jika nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang?(8) Suatu contoh yang lain lagi: Kalau trompet dibunyikan sembarangan, siapa yang akan bersiap untuk berperang?(8) And if the war bugle gives an uncertain (indistinct) call, who will prepare for battle?
(9) Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara!(9) Begitu juga dengan kesanggupanmu untuk berbicara dengan berbagai bahasa yang ajaib. Kalau Saudara dengan kesanggupan itu mengucapkan kata-kata yang tidak jelas, tidak ada seorang pun yang bisa mengerti apa yang Saudara katakan. Kata-katamu itu akan lenyap tidak menentu.(9) Just so it is with you; if you in the [unknown] tongue speak words that are not intelligible, how will anyone understand what you are saying? For you will be talking into empty space!
(10) Ada banyak--entah berapa banyak--macam bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satupun di antaranya yang mempunyai bunyi yang tidak berarti.(10) Di dunia ini ada sekian banyak bahasa, tetapi tidak ada satu pun dari bahasa-bahasa itu yang tidak mengandung arti.(10) There are, I suppose, all these many [to us unknown] tongues in the world [somewhere], and none is destitute of [its own power of] expression and meaning.
(11) Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing bagiku.(11) Tetapi kalau saya tidak mengerti bahasa yang diucapkan seseorang, maka orang yang memakai bahasa itu merupakan orang asing terhadap saya; begitu juga saya terhadap dia.(11) But if I do not know the force and significance of the speech (language), I shall seem to be a foreigner to the one who speaks [to me], and the speaker who addresses [me] will seem a foreigner to me.
(12) Demikian pula dengan kamu: Kamu memang berusaha untuk memperoleh karunia-karunia Roh, tetapi lebih dari pada itu hendaklah kamu berusaha mempergunakannya untuk membangun Jemaat.(12) Mengenai kalian sendiri, saya tahu kalian ingin sekali mendapat karunia-karunia dari Roh Allah. Tetapi yang terutama sekali, haruslah kalian berusaha untuk memakai kesanggupan yang menolong jemaat menjadi maju.(12) So it is with yourselves; since you are so eager and ambitious to possess spiritual endowments and manifestations of the [Holy] Spirit, [concentrate on] striving to excel and to abound [in them] in ways that will build up the church.
(13) Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya.(13) Itu sebabnya orang yang berbicara dalam bahasa yang ajaib, haruslah memohon dari Allah supaya ia diberi juga kesanggupan untuk menerangkan apa yang dikatakannya itu.(13) Therefore, the person who speaks in an [unknown] tongue should pray [for the power] to interpret and explain what he says.
(14) Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa.(14) Sebab kalau saya berdoa dengan bahasa yang ajaib, roh saya memang berdoa, tetapi pikiran saya tidak bekerja.(14) For if I pray in an [unknown] tongue, my spirit [by the Holy Spirit within me] prays, but my mind is unproductive [it bears no fruit and helps nobody].
(15) Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku.(15) Jadi, saya harus berbuat apa? Ini yang akan saya buat: Saya akan berdoa dengan roh saya, tetapi saya akan berdoa juga dengan pikiran saya. Saya akan bernyanyi dengan roh saya, tetapi saya mau menyanyi juga dengan pikiran saya.(15) Then what am I to do? I will pray with my spirit [by the Holy Spirit that is within me], but I will also pray [intelligently] with my mind and understanding; I will sing with my spirit [by the Holy Spirit that is within me], but I will sing [intelligently] with my mind and understanding also.
(16) Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?(16) Sebab kalau Saudara mengucap terima kasih kepada Allah dengan rohmu saja, dan ada orang lain yang tidak mengerti bahasa ajaib yang dari Roh Allah itu, maka orang itu tidak dapat berkata, "Aku setuju" terhadap doa syukurmu itu; karena ia tidak tahu apa yang Saudara katakan.(16) Otherwise, if you bless and render thanks with [your] spirit [ thoroughly aroused by the Holy Spirit], how can anyone in the position of an outsider or he who is not gifted with [interpreting of unknown] tongues, say the Amen to your thanksgiving, since he does not know what you are saying? [I Chron. 16:36; Ps. 106:48.]
(17) Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya.(17) Meskipun doa terima kasihmu kepada Tuhan itu sangat baik, namun doa itu tidak ada gunanya sama sekali bagi orang lain.(17) To be sure, you may give thanks well (nobly), but the bystander is not edified [it does him no good].
(18) Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.(18) Saya berterima kasih kepada Allah sebab saya sendiri dapat berbicara dalam berbagai-bagai bahasa yang ajaib lebih daripada Saudara semua.(18) I thank God that I speak in [strange] tongues (languages) more than any of you or all of you put together;
(19) Tetapi dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.(19) Namun, di dalam pertemuan-pertemuan untuk menyembah Tuhan, saya lebih suka memakai lima perkataan yang dapat dimengerti orang daripada memakai beribu-ribu perkataan dalam bahasa yang ajaib. Saya lebih suka begitu supaya saya dapat mengajar orang.(19) Nevertheless, in public worship, I would rather say five words with my understanding and intelligently in order to instruct others, than ten thousand words in a [strange] tongue (language).
(20) Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!(20) Saudara-saudara! Janganlah berpikir seperti anak-anak. Dalam hal kejahatan, hendaklah kalian tetap seperti anak kecil. Tetapi dalam pemikiran, hendaklah kalian menjadi orang yang sudah dewasa.(20) Brethren, do not be children [immature] in your thinking; continue to be babes in [matters of] evil, but in your minds be mature [men].
(21) Dalam hukum Taurat ada tertulis: "Oleh orang-orang yang mempunyai bahasa lain dan oleh mulut orang-orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun demikian mereka tidak akan mendengarkan Aku, firman Tuhan."(21) Dalam Alkitab tertulis begini, "Tuhan berkata, 'Dengan perantaraan orang-orang yang berbicara dengan bahasa yang ganjil, Aku akan berbicara kepada umat ini. Bahkan dengan perantaraan orang-orang asing, Aku akan berbicara kepada umat-Ku; namun demikian, mereka tidak mau mendengar perkataan-Ku.'"(21) It is written in the Law, By men of strange languages and by the lips of foreigners will I speak to this people, and not even then will they listen to Me, says the Lord.
(22) Karena itu karunia bahasa roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman; sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.(22) Jadi karunia untuk berbicara dengan berbagai bahasa yang ajaib adalah sebagai tanda untuk orang yang tidak percaya, bukan untuk orang yang percaya. Dan karunia untuk memberitahukan rencana Allah kepada manusia adalah tanda untuk orang yang percaya, bukan untuk orang yang tidak percaya.(22) Thus [unknown] tongues are meant for a [supernatural] sign, not for believers but for unbelievers [on the point of believing], while prophecy (inspired preaching and teaching, interpreting the divine will and purpose) is not for unbelievers [on the point of believing] but for believers.
(23) Jadi, kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?(23) Karena itu, kalau seandainya di dalam pertemuan jemaat, seluruh jemaat berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib, lalu datang beberapa orang luar, atau orang-orang yang bukan Kristen, tentu orang-orang itu akan menyangka kalian sudah gila semuanya!(23) Therefore, if the whole church assembles and all of you speak in [unknown] tongues, and the ungifted and uninitiated or unbelievers come in, will they not say that you are demented?
(24) Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;(24) Tetapi kalau Saudara semuanya menyampaikan berita dari Allah, lalu datang seorang yang bukan Kristen atau seorang luar, maka hal-hal yang diberitakan oleh Saudara semuanya akan menunjukkan dosa-dosa orang itu dan membuat ia sadar akan dosa-dosanya.(24) But if all prophesy [giving inspired testimony and interpreting the divine will and purpose] and an unbeliever or untaught outsider comes in, he is told of his sin and reproved and convicted and convinced by all, and his defects and needs are examined (estimated, determined) and he is called to account by all,
(25) segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."(25) Hal-hal yang tersembunyi dalam hatinya akan dinyatakan, sehingga ia akan merendahkan dirinya lalu menyembah Allah. Ia akan mengaku bahwa Allah benar-benar ada di tengah-tengah kalian.(25) The secrets of his heart are laid bare; and so, falling on [his] face, he will worship God, declaring that God is among you in very truth.
14:26-40 = Peraturan dalam pertemuan Jemaat
(26) Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: yang seorang mazmur, yang lain pengajaran, atau penyataan Allah, atau karunia bahasa roh, atau karunia untuk menafsirkan bahasa roh, tetapi semuanya itu harus dipergunakan untuk membangun.(26) Jadi, Saudara-saudara, apa artinya semuanya itu? Kalau kalian berkumpul untuk menyembah Tuhan, ada yang menyanyi, ada yang mengajar, ada yang memberitahukan sesuatu dari Allah, ada yang berbicara dalam bahasa yang ajaib, dan ada yang menjelaskan apa yang dikatakan itu. Tetapi semuanya itu haruslah dilakukan untuk mengajar dan untuk kebaikan semuanya.(26) What then, brethren, is [the right course]? When you meet together, each one has a hymn, a teaching, a disclosure of special knowledge or information, an utterance in a [strange] tongue, or an interpretation of it. [But] let everything be constructive and edifying and for the good of all.
(27) Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya.(27) Kalau ada yang mau berbicara dalam bahasa yang ajaib, haruslah dua atau paling banyak tiga orang saja secara bergilir. Dan harus ada yang menjelaskan apa yang dikatakan oleh orang yang berbicara itu.(27) If some speak in a [strange] tongue, let the number be limited to two or at the most three, and each one [taking his] turn, and let one interpret and explain [what is said].
(28) Jika tidak ada orang yang dapat menafsirkannya, hendaklah mereka berdiam diri dalam pertemuan Jemaat dan hanya boleh berkata-kata kepada dirinya sendiri dan kepada Allah.(28) Kalau tidak ada yang dapat menjelaskannya, maka orang-orang yang berbicara dalam bahasa yang ajaib itu harus diam dalam pertemuan itu. Biarlah mereka berbicara dalam hati saja kepada Allah.(28) But if there is no one to do the interpreting, let each of them keep still in church and talk to himself and to God.
(29) Tentang nabi-nabi--baiklah dua atau tiga orang di antaranya berkata-kata dan yang lain menanggapi apa yang mereka katakan.(29) Dua atau tiga orang yang mempunyai berita dari Allah harus menyampaikan berita itu sementara yang lain mempertimbangkan apa yang dikatakan itu.(29) So let two or three prophets speak [those inspired to preach or teach], while the rest pay attention and weigh and discern what is said.
(30) Tetapi jika seorang lain yang duduk di situ mendapat penyataan, maka yang pertama itu harus berdiam diri.(30) Tetapi kalau seandainya berita dari Allah datang pada seorang lain yang duduk pada pertemuan itu, maka orang yang sedang berbicara, harus berhenti.(30) But if an inspired revelation comes to another who is sitting by, then let the first one be silent.
(31) Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.(31) Dengan cara yang demikian, Saudara-saudara semuanya, satu per satu, dapat menyampaikan berita dari Allah; supaya semuanya dapat menerima pelajaran dan menjadi makin percaya.(31) For in this way you can give testimony [prophesying and thus interpreting the divine will and purpose] one by one, so that all may be instructed and all may be stimulated and encouraged;
(32) Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.(32) Karunia dari Roh untuk menyampaikan berita dari Allah dapat dikendalikan oleh orang yang menyampaikan berita itu.(32) For the spirits of the prophets (the speakers in tongues) are under the speaker's control [and subject to being silenced as may be necessary],
(33) Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.(33) Allah adalah Allah yang suka akan ketertiban; Ia bukan Allah yang suka pada kekacauan. Seperti yang berlaku di dalam semua jemaat Allah,(33) For He [Who is the source of their prophesying] is not a God of confusion and disorder but of peace and order. As [is the practice] in all the churches of the saints (God's people),
(34) Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.(34) wanita harus diam pada waktu pertemuan jemaat. Mereka tidak diizinkan berbicara. Mereka tidak boleh memegang pimpinan; itu sesuai dengan hukum agama.(34) The women should keep quiet in the churches, for they are not authorized to speak, but should take a secondary and subordinate place, just as the Law also says.
(35) Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.(35) Kalau mereka mau mengetahui sesuatu, mereka harus menanyakan itu kepada suami mereka di rumah. Sangat memalukan bila seorang wanita berbicara di dalam pertemuan jemaat.(35) But if there is anything they want to learn, they should ask their own husbands at home, for it is disgraceful for a woman to talk in church [ for her to usurp and exercise authority over men in the church].
(36) Atau adakah firman Allah mulai dari kamu? Atau hanya kepada kamu sajakah firman itu telah datang?(36) Apakah perkataan Allah datang dari kalian? Atau hanya kepadamu saja perkataan itu disampaikan?(36) What! Did the word of the Lord originate with you [Corinthians], or has it reached only you?
(37) Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.(37) Kalau ada orang yang merasa mempunyai karunia untuk menyampaikan berita dari Allah, atau ia mempunyai karunia yang lainnya dari Roh Allah, orang itu harus sadar bahwa apa yang saya tulis ini adalah perintah dari Tuhan.(37) If anyone thinks and claims that he is a prophet [filled with and governed by the Holy Spirit of God and inspired to interpret the divine will and purpose in preaching or teaching] or has any other spiritual endowment, let him understand (recognize and acknowledge) that what I am writing to you is a command of the Lord.
(38) Tetapi jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kamu mengindahkan dia.(38) Tetapi kalau ada yang tidak menerima ini, janganlah memperhatikan dia.(38) But if anyone disregards or does not recognize [ that it is a command of the Lord], he is disregarded and not recognized [he is one whom God knows not].
(39) Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.(39) Oleh sebab itu, Saudara-saudara, berusahalah untuk menyampaikan berita dari Allah, tetapi janganlah melarang orang yang mau berbicara dalam berbagai bahasa yang ajaib.(39) So [to conclude], my brethren, earnestly desire and set your hearts on prophesying (on being inspired to preach and teach and to interpret God's will and purpose), and do not forbid or hinder speaking in [unknown] tongues.
(40) Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.(40) Tetapi semuanya harus dilakukan dengan baik dan teratur.(40) But all things should be done with regard to decency and propriety and in an orderly fashion.

1 KORINTUS (1 Corinthians)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
12345678910111213- 14 -1516

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info