PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
- 1 -23456789101112

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Pengkhotbah 1 (PENGKHOTBAH / PKH / Ecclesiastes 1)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
1:1-11 = Segala sesuatu sia-sia
(1) Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.(1) Kata-kata dalam buku ini berasal dari Sang Pemikir, putra Daud, yang menggantikan Daud menjadi raja di Yerusalem.(1) THE WORDS of the Preacher, the son of David and king in Jerusalem.
(2) Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.(2) Sang Pemikir berkata: Semuanya sia-sia dan tidak berguna! Hidup itu percuma, semuanya tak ada artinya.(2) Vapor of vapors and futility of futilities, says the Preacher. Vapor of vapors and futility of futilities! All is vanity (emptiness, falsity, and vainglory).
(3) Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?(3) Seumur hidup kita bekerja, memeras keringat. Tetapi, mana hasilnya yang dapat kita banggakan?(3) What profit does man have left from all his toil at which he toils under the sun? [Is life worth living?]
(4) Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.(4) Keturunan yang satu muncul dan keturunan yang lain lenyap, tetapi dunia tetap sama saja.(4) One generation goes and another generation comes, but the earth remains forever.
(5) Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.(5) Matahari masih terbit dan masih pula terbenam. Dengan letih ia kembali ke tempatnya semula, lalu terbit lagi.(5) The sun also rises and the sun goes down, and hastens to the place where it rises.
(6) Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.(6) Angin bertiup ke selatan, lalu berhembus ke utara; ia berputar-putar, lalu kembali lagi.(6) The wind goes to the south and circles about to the north; it circles and circles about continually, and on its circuit the wind returns again.
(7) Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.(7) Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tak kunjung penuh. Airnya kembali ke hulu sungai, lalu mulai mengalir lagi.(7) All the rivers run into the sea, yet the sea is not full. To the place from which the rivers come, to there and from there they return again.
(8) Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.(8) Segalanya membosankan dan kebosanan itu tidak terkatakan. Mata kita tidak kenyang-kenyang memandang; telinga kita tidak puas-puas mendengar.(8) All things are weary with toil and all words are feeble; man cannot utter it. The eye is not satisfied with seeing, nor the ear filled with hearing.
(9) Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.(9) Apa yang pernah terjadi, akan terjadi lagi. Apa yang pernah dilakukan, akan dilakukan lagi. Tidak ada sesuatu yang baru di dunia ini.(9) The thing that has been--it is what will be again, and that which has been done is that which will be done again; and there is nothing new under the sun.
(10) Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.(10) Ada orang yang berkata, "Lihatlah, ini baru!" Tetapi, itu sudah ada sebelum kita lahir.(10) Is there a thing of which it may be said, See, this is new? It has already been, in the vast ages of time [recorded or unrecorded] which were before us.
(11) Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datangpun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.(11) Orang tak akan ingat kejadian di masa lalu. Begitu pun kejadian sekarang dan nanti, tidak akan dikenang oleh orang di masa mendatang.(11) There is no remembrance of former happenings or men, neither will there be any remembrance of happenings of generations that are to come by those who are to come after them.
1:12-18 = Pengejaran hikmat adalah sia-sia
(12) Aku, Pengkhotbah, adalah raja atas Israel di Yerusalem.(12) Aku, Sang Pemikir, memerintah di Yerusalem sebagai raja atas Israel.(12) I, the Preacher, have been king over Israel in Jerusalem.
(13) Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. Itu pekerjaan yang menyusahkan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan diri.(13) Aku bertekad untuk menyelidiki dan mempelajari dengan bijaksana segala yang terjadi di dunia ini. Nasib yang disediakan Allah bagi kita sungguh menyedihkan.(13) And I applied myself by heart and mind to seek and search out by [human] wisdom all human activity under heaven. It is a miserable business which God has given to the sons of man with which to busy themselves.
(14) Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.(14) Aku telah melihat segala perbuatan orang di dunia ini. Percayalah, semuanya itu sia-sia, seperti usaha mengejar angin.(14) I have seen all the works that are done under the sun, and behold, all is vanity, a striving after the wind and a feeding on wind.
(15) Yang bongkok tak dapat diluruskan, dan yang tidak ada tak dapat dihitung.(15) Yang bengkok tak dapat diluruskan, dan yang tak ada tak dapat dihitung.(15) What is crooked cannot be made straight, and what is defective and lacking cannot be counted.
(16) Aku berkata dalam hati: "Lihatlah, aku telah memperbesar dan menambah hikmat lebih dari pada semua orang yang memerintah atas Yerusalem sebelum aku, dan hatiku telah memperoleh banyak hikmat dan pengetahuan."(16) Pikirku, "Aku ini telah menjadi orang penting dan arif, jauh lebih arif daripada semua orang yang memerintah di Yerusalem sebelum aku. Aku mengumpulkan banyak pengetahuan dan ilmu."(16) I entered into counsel with my own mind, saying, Behold, I have acquired great [human] wisdom, yes, more than all who have been over Jerusalem before me; and my mind has had great experience of [moral] wisdom and [scientific] knowledge.
(17) Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. Tetapi aku menyadari bahwa hal inipun adalah usaha menjaring angin,(17) Maka aku bertekad untuk mengetahui perbedaan antara pengetahuan dan kebodohan, antara kebijaksanaan dan kedunguan. Tetapi ternyata aku ini seperti mengejar angin saja.(17) And I gave my mind to know [practical] wisdom and to discern [the character of] madness and folly [in which men seem to find satisfaction]; I perceived that this also is a searching after wind and a feeding on it.
(18) karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, dan siapa memperbanyak pengetahuan, memperbanyak kesedihan.(18) Sebab semakin banyak hikmat kita, semakin banyak pula kecemasan kita. Semakin banyak pengetahuan kita, semakin banyak pula kesusahan kita.(18) For in much [human] wisdom is much vexation, and he who increases knowledge increases sorrow.

PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
- 1 -23456789101112

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info