PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
12345- 6 -789101112

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Pengkhotbah 6 (PENGKHOTBAH / PKH / Ecclesiastes 6)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
(sambungan dari) 5:7 - 6:12 = Kesia-siaan kekayaan
(1) Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia:(1) Kulihat lagi ketidakadilan yang sangat menekan manusia di dunia ini.(1) THERE IS an evil which I have seen under the sun, and it lies heavily upon men:
(2) orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.(2) Ada kalanya Allah memberi kekayaan, kehormatan dan harta benda kepada seseorang, sehingga tak ada lagi yang diinginkannya. Tetapi Allah tidak mengizinkan dia menikmati semua pemberian itu. Sebaliknya, orang yang tidak dikenal-Nya akan menikmati kekayaan itu. Jadi, semua itu sia-sia dan menyedihkan.(2) A man to whom God has given riches, possessions, and honor, so that he lacks nothing for his soul of all that he might desire, yet God does not give him the power or capacity to enjoy them [things which are gifts from God], but a stranger [in whom he has no interest succeeds him and] consumes and enjoys them. This is vanity (emptiness, falsity, and futility); it is a sore affliction!
(3) Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari pada orang ini.(3) Walaupun seorang mempunyai seratus anak dan hidup lama sehingga mencapai usia lanjut, tetapi jika ia tidak merasa bahagia dan tidak pula mendapat penguburan yang pantas, maka menurut pendapatku, bayi yang lahir mati lebih baik nasibnya daripada orang itu.(3) If a man begets a hundred children and lives many years so that the days of his years are many, but his life is not filled with good, and also he is given no burial [honors nor is laid to rest in the sepulcher of his fathers], I say that [he who had] an untimely birth [resulting in death] is better off than he,
(4) Sebab anak gugur itu datang dalam kesia-siaan dan pergi dalam kegelapan, dan namanya ditutupi kegelapan.(4) Sebab bagi bayi itu tidak jadi soal apakah ia dilahirkan atau tidak; dia pergi ke dalam kegelapan, lalu segera dilupakan.(4) For [the untimely one] comes in futility and goes into darkness, and in darkness his name is covered.
(5) Lagipula ia tidak melihat matahari dan tidak mengetahui apa-apa. Ia lebih tenteram dari pada orang tadi.(5) Belum pernah ia melihat sinar matahari, dan ia belum juga mengerti apa hidup ini, sehingga ia dapat berbaring dengan tentram.(5) Moreover, he has not seen the sun nor had any knowledge, yet he [the stillborn child] has rest rather than he [who is aware of all that he has missed and all that he would not have had to suffer].
(6) Biarpun ia hidup dua kali seribu tahun, kalau ia tidak menikmati kesenangan: bukankah segala sesuatu menuju satu tempat?(6) Dan itu lebih baik daripada orang yang hidup dua ratus tahun, namun tidak pernah bahagia. Bukankah kedua-duanya pergi ke tempat yang sama juga?(6) Even though he lives a thousand years twice over and yet has seen no good and experienced no enjoyment--do not all go to one place [the place of the dead]?
(7) Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan.(7) Manusia bekerja hanya untuk makan, tetapi ia tidak pernah merasa puas.(7) All the labor of man is for his mouth [for self-preservation and enjoyment], and yet his desire is not satisfied.
(8) Karena apakah kelebihan orang yang berhikmat dari pada orang yang bodoh? Apakah kelebihan orang miskin yang tahu berperilaku di hadapan orang?(8) Jadi, apa keuntungan orang arif dibandingkan dengan orang bodoh? Apa pula gunanya jika orang miskin berkelakukan baik di tengah-tengah masyarakat?(8) For what advantage has the wise man over the fool [being worldly-wise is not the secret to happiness]? What advantage has the poor man who has learned how to walk before the living [publicly, with men's eyes upon him; being poor is not the secret to happiness either]?
(9) Lebih baik melihat saja dari pada menuruti nafsu. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.(9) Semua itu sia-sia seperti usaha mengejar angin. Lebih baik kita puas dengan apa yang ada pada kita daripada selalu menginginkan lebih banyak lagi.(9) Better is the sight of the eyes [the enjoyment of what is available to one] than the cravings of wandering desire. This is also vanity (emptiness, falsity, and futility) and a striving after the wind and a feeding on it!
(10) Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya. Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya.(10) Segala sesuatu yang ada, sudah ada sejak lama. Kita tahu bahwa manusia tidak dapat membantah orang yang lebih kuat daripada dia.(10) Whatever [man] is, he has been named that long ago, and it is known that it is man [Adam]; nor can he contend with Him who is mightier than he [whether God or death].
(11) Karena makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia?(11) Semakin lama ia membantah, semakin tidak berarti kata-katanya, malahan ia tidak mendapat keuntungan apa-apa.(11) Seeing that there are [all these and] many other things and words that increase the emptiness, falsity, vainglory, and futility [of living], what profit and what outcome is there for man?
(12) Karena siapakah yang mengetahui apa yang baik bagi manusia sepanjang waktu yang pendek dari hidupnya yang sia-sia, yang ditempuhnya seperti bayangan? Siapakah yang dapat mengatakan kepada manusia apa yang akan terjadi di bawah matahari sesudah dia?(12) Bagaimana orang dapat mengetahui apa yang paling baik baginya di dalam hidupnya yang pendek dan tidak berguna, dan yang lewat seperti bayangan? Bagaimana seorang dapat mengerti apa yang akan terjadi di dunia ini setelah ia tiada?(12) For who [ limited to human wisdom] knows what is good for man in his life, all the days of his vain life which he spends as a shadow [going through the motions but accomplishing nothing]? For who can tell a man what will happen [to his work, his treasure, his plans] under the sun after he is gone?

PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
12345- 6 -789101112

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info