PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
123456- 7 -89101112

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Pengkhotbah 7 (PENGKHOTBAH / PKH / Ecclesiastes 7)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
7:1-22 = Hikmat yang benar
(1) Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.(1) Nama harum lebih baik daripada minyak bernilai tinggi; dan hari kematian lebih baik daripada hari jadi.(1) A GOOD name is better than precious perfume, and the day of death better than the day of one's birth.
(2) Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.(2) Lebih baik pergi ke rumah duka daripada ke tempat pesta. Sebab kita harus selalu mengenang bahwa maut menunggu setiap orang.(2) It is better to go to the house of mourning than to go to the house of feasting, for that is the end of all men; and the living will lay it to heart.
(3) Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega.(3) Kesedihan lebih baik daripada tawa. Biar wajah murung, asal hati lega.(3) Sorrow is better than laughter, for by the sadness of the countenance the heart is made better and gains gladness.
(4) Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.(4) Orang bodoh terus mengejar kesenangan; orang arif selalu memikirkan kematian.(4) The heart of the wise is in the house of mourning, but the heart of fools is in the house of mirth and sensual joy.
(5) Mendengar hardikan orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh.(5) Lebih baik ditegur oleh orang yang berbudi, daripada dipuji oleh orang yang sukar mengerti.(5) It is better for a man to hear the rebuke of the wise than to hear the song of fools.
(6) Karena seperti bunyi duri terbakar di bawah kuali, demikian tertawa orang bodoh. Inipun sia-sia.(6) Tawa orang bodoh tidak berarti, seperti bunyi duri dimakan api.(6) For like the crackling of thorns under a pot, so is the laughter of the fool. This also is vanity (emptiness, falsity, and futility)!
(7) Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati.(7) Jika orang arif menipu, bodohlah tindakannya; jika orang menerima uang suap, rusaklah wataknya.(7) Surely oppression and extortion make a wise man foolish, and a bribe destroys the understanding and judgment.
(8) Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.(8) Lebih baik akhir suatu perkara daripada permulaannya; lebih baik bersabar daripada terlalu bangga.(8) Better is the end of a thing than the beginning of it, and the patient in spirit is better than the proud in spirit.
(9) Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.(9) Jangan buru-buru naik pitam; hanya orang bodoh menyimpan dendam.(9) Do not be quick in spirit to be angry or vexed, for anger and vexation lodge in the bosom of fools.
(10) Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu.(10) Janganlah bertanya, "Mengapa zaman dulu lebih baik daripada zaman sekarang?" Hanya orang dungu yang bertanya begitu.(10) Do not say, Why were the old days better than these? For it is not wise or because of wisdom that you ask this.
(11) Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari.(11) Orang hidup seharusnya berhikmat; nilai hikmat sama dengan warisan;(11) Wisdom is as good as an inheritance, yes, more excellent it is for those [the living] who see the sun.
(12) Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya.(12) sama pula dengan uang pemberi rasa aman. Apalagi pengetahuan tentang hikmat! Siapa memilikinya akan selamat.(12) For wisdom is a defense even as money is a defense, but the excellency of knowledge is that wisdom shields and preserves the life of him who has it.
(13) Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya?(13) Perhatikanlah pekerjaan Allah. Sebab siapa dapat meluruskan apa yang dibengkokkan Allah?(13) Consider the work of God: who can make straight what He has made crooked?
(14) Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.(14) Jadi, bergembiralah jika engkau sedang mujur. Tetapi kalau engkau ditimpa bencana, jangan lupa bahwa Allah memberikan kedua-duanya. Kita tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.(14) In the day of prosperity be joyful, but in the day of adversity consider that God has made the one side by side with the other, so that man may not find out anything that shall be after him.
(15) Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.(15) Hidupku tak ada gunanya, tetapi selama hidupku itu kulihat yang berikut ini: Ada kalanya orang yang baik binasa, walaupun dia saleh. Adakalanya orang yang jahat panjang umurnya, walaupun dia terus berdosa.(15) I have seen everything in the days of my vanity (my emptiness, falsity, vainglory, and futility): there is a righteous man who perishes in his righteousness, and there is a wicked man who prolongs his life in [spite of] his evildoing.
(16) Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan membinasakan dirimu sendiri?(16) Janganlah terlalu baik dan jangan pula terlalu bijaksana. Apa gunanya bunuh diri?(16) Be not [morbidly exacting and externally] righteous overmuch, neither strive to make yourself [pretentiously appear] overwise--why should you [get puffed up and] destroy yourself [with presumptuous self-sufficiency]?
(17) Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu?(17) Jangan juga terlalu jahat atau terlalu dungu. Untuk apa mati sebelum waktunya?(17) [Although all have sinned] be not wicked overmuch or willfully, neither be foolish--why should you die before your time?
(18) Adalah baik kalau engkau memegang yang satu, dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah luput dari kedua-duanya.(18) Hindarilah kedua-duanya tadi. Jika kita takut kepada Allah, pastilah kita berhasil baik.(18) It is good that you should take hold of this and from that withdraw not your hand; for he who [reverently] fears and worships God will come forth from them all.
(19) Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh penguasa dalam kota.(19) Hikmat membuat pemiliknya lebih perkasa daripada sepuluh penguasa di sebuah kota.(19) [True] wisdom is a strength to the wise man more than ten rulers or valiant generals who are in the city.
(20) Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!(20) Di bumi ini tak ada orang yang sempurna; tak ada yang selalu berbuat baik dan tak pernah berdosa.(20) Surely there is not a righteous man upon earth who does good and never sins.
(21) Juga janganlah memperhatikan segala perkataan yang diucapkan orang, supaya engkau tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau.(21) Jangan suka mendengarkan omongan-omongan, siapa tahu kau sedang dikutuk seorang pelayan.(21) Do not give heed to everything that is said, lest you hear your servant cursing you--
(22) Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah kerapkali mengutuki orang-orang lain.(22) Engkau sendiri pun menyadari bahwa orang lain pernah juga kaukutuki.(22) For often your own heart knows that you have likewise cursed others.
7:23 - 8:1 = Pengejaran hikmat yang mengecewakan
(23) Kesemuanya ini telah kuuji untuk mencapai hikmat. Kataku: "Aku hendak memperoleh hikmat," tetapi hikmat itu jauh dari padaku.(23) Semua itu kuuji dengan hikmatku. Namun semakin kucari hikmat itu, semakin jauh ia daripadaku.(23) All this have I tried and proved by wisdom. I said, I will be wise [independently of God]--but it was far from me.
(24) Apa yang ada, itu jauh dan dalam, sangat dalam, siapa yang dapat menemukannya?(24) Siapa dapat menemukan arti hidup ini? Terlalu dalam untuk dapat dimengerti!(24) That which is is far off, and that which is deep is very deep--who can find it out [true wisdom independent of the fear of God]?
(25) Aku tujukan perhatianku untuk memahami, menyelidiki, dan mencari hikmat dan kesimpulan, serta untuk mengetahui bahwa kefasikan itu kebodohan dan kebebalan itu kegilaan.(25) Namun aku tekun belajar dan mencari pengetahuan, supaya mendapat hikmat dan jawaban atas segala pertanyaan. Aku mencoba mengerti bahwa dosa itu kebodohan, dan kejahatan adalah kenekatan.(25) I turned about [penitent] and my heart was set to know and to search out and to seek [true] wisdom and the reason of things, and to know that wickedness is folly and that foolishness is madness [and what had led me into such wickedness and madness].
(26) Dan aku menemukan sesuatu yang lebih pahit dari pada maut: perempuan yang adalah jala, yang hatinya adalah jerat dan tangannya adalah belenggu. Orang yang dikenan Allah terhindar dari padanya, tetapi orang yang berdosa ditangkapnya.(26) Aku mendapati bahwa wanita lebih pahit daripada maut. Cinta wanita seperti jala dan perangkap yang siap menangkap mangsanya. Pelukannya seperti belenggu yang mengikat erat. Orang yang melakukan kehendak Allah terhindar dari jeratnya, tapi orang berdosa pasti akan ditawannya.(26) And I found that [of all sinful follies none has been so ruinous in seducing one away from God as idolatrous women] more bitter than death is the woman whose heart is snares and nets and whose hands are bands. Whoever pleases God shall escape from her, but the sinner shall be taken by her.
(27) Lihatlah, ini yang kudapati, kata Pengkhotbah: Sementara menyatukan yang satu dengan yang lain untuk mendapat kesimpulan,(27) Lihat, kata Sang Pemikir: Semua itu kutemukan, ketika langkah demi langkah kucari jawaban.(27) Behold, this I have found, says the Preacher, while weighing one thing after another to find out the right estimate [and the reason]--
(28) yang masih kucari tetapi tidak kudapati, kudapati seorang laki-laki di antara seribu, tetapi tidak kudapati seorang perempuan di antara mereka.(28) Masih juga aku mencari jawaban-jawaban lain, namun tidak berhasil. Di antara seribu orang, kudapati seorang laki-laki yang kuhormati. Tetapi di antara mereka tak ada wanita yang dapat kuhargai.(28) Which I am still seeking but have not found--one upright man among a thousand have I found, but an upright woman among all those [one thousand in my harem] have I not found.
(29) Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.(29) Hanya inilah yang kudapat: Allah membuat kita sederhana dan biasa. Tetapi kita sendirilah yang membuat diri kita rumit dan berbelit-belit.(29) Behold, this is the only [reason for it that] I have found: God made man upright, but they [men and women] have sought out many devices [for evil].

PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
123456- 7 -89101112

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info