PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
123- 4 -56789101112

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Pengkhotbah 4 (PENGKHOTBAH / PKH / Ecclesiastes 4)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
(sambungan dari) 3:16 - 4:6 = Ketidakadilan dalam hidup
(1) Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.(1) Kemudian kuperhatikan lagi segala ketidakadilan yang terjadi di dunia ini. Orang-orang yang ditindas menangis dan tak ada yang mau menolong mereka. Tak seorang pun mau membantu, karena para penindas itu mempunyai kuasa yang besar.(1) THEN I returned and considered all the oppressions that are practiced under the sun: And I beheld the tears of the oppressed, and they had no comforter; and on the side of their oppressors was power, but they [too] had no comforter.
(2) Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup.(2) Aku iri mengingat orang-orang yang sudah lama meninggal karena mereka lebih bahagia daripada orang-orang yang masih hidup.(2) So I praised and thought more fortunate those who have been long dead than the living, who are still alive.
(3) Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.(3) Tetapi yang lebih berbahagia lagi ialah orang-orang yang belum lahir, sebab mereka belum melihat kejahatan yang dilakukan di dunia ini.(3) But better than them both [I thought] is he who has not yet been born, who has not seen the evil deeds that are done under the sun.
(4) Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.(4) Aku tahu juga bahwa manusia bekerja begitu keras, hanya karena iri hati melihat hasil usaha tetangganya. Semua itu sia-sia belaka seperti usaha mengejar angin.(4) Then I saw that all painful effort in labor and all skill in work comes from man's rivalry with his neighbor. This is also vanity, a vain striving after the wind and a feeding on it.
(5) Orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan dagingnya sendiri.(5) Konon, hanya orang bodoh saja yang duduk berpangku tangan dan membiarkan dirinya mati kelaparan.(5) The fool folds his hands together and eats his own flesh [destroying himself by indolence].
(6) Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.(6) Mungkin itu benar, tetapi lebih baik harta sedikit disertai ketenangan hati daripada bekerja keras menggunakan dua tangan dan mengejar angin.(6) Better is a handful with quietness than both hands full with painful effort, a vain striving after the wind and a feeding on it.
4:7-16 = Kesia-siaan dalam hidup
(7) Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari:(7) Masih ada lagi yang sia-sia dalam hidup ini.(7) Then I returned, and I saw vanity under the sun [in one of its peculiar forms].
(8) ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.(8) Ada orang yang hidup sebatang kara tanpa anak, atau pun saudara. Meskipun begitu, ia bekerja keras terus-menerus dan hatinya tak pernah puas dengan hartanya. Untuk siapakah ia memeras keringat dan menolak segala kesenangan? Itu pun sia-sia, dan suatu cara hidup yang sengsara.(8) Here is one alone--no one with him; he neither has child nor brother. Yet there is no end to all his labor, neither is his eye satisfied with riches, neither does he ask, For whom do I labor and deprive myself of good? This is also vanity (emptiness, falsity, and futility); yes, it is a painful effort and an unhappy business.
(9) Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.(9) Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik.(9) Two are better than one, because they have a good [more satisfying] reward for their labor;
(10) Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!(10) Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya. Tetapi kalau seorang jatuh, padahal ia sendirian, celakalah dia, karena tidak ada yang dapat menolongnya.(10) For if they fall, the one will lift up his fellow. But woe to him who is alone when he falls and has not another to lift him up!
(11) Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?(11) Pada malam yang dingin, dua orang yang tidur berdampingan dapat saling menghangatkan, tetapi bagaimana orang bisa menjadi hangat kalau sendirian?(11) Again, if two lie down together, then they have warmth; but how can one be warm alone?
(12) Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.(12) Dua orang yang bepergian bersama dapat menangkis serangan, tapi orang yang sendirian mudah dikalahkan. Tiga utas tali yang dijalin menjadi satu, sulit diputuskan.(12) And though a man might prevail against him who is alone, two will withstand him. A threefold cord is not quickly broken.
(13) Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.(13) Orang miskin bisa menjadi raja, dan seorang tahanan bisa pindah ke atas takhta. Tetapi jika pada usia lanjut raja itu terlalu bodoh untuk menerima nasihat, maka nasibnya lebih buruk daripada pemuda yang miskin tetapi cerdas.(13) Better is a poor and wise youth than an old and foolish king who no longer knows how to receive counsel (friendly reproof and warning)--
(14) Karena dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu.(14) (04:13)(14) Even though [the youth] comes out of prison to reign, while the other, born a king, becomes needy.
(15) Aku melihat semua orang yang hidup di bawah matahari berjalan bersama-sama dengan orang muda tadi, yang akan menjadi pengganti raja itu.(15) Kupikirkan tentang semua orang di dunia ini, maka sadarlah aku bahwa di antara mereka pasti ada seorang pemuda yang akan menggantikan raja.(15) I saw all the living who walk under the sun with the youth who was to stand up in the king's stead.
(16) Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia. Oleh sebab itu, inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.(16) Rakyat yang dipimpinnya boleh jadi tak terhitung jumlahnya, tetapi setelah ia pergi, tak ada yang berterima kasih mengingat jasanya. Memang, semuanya sia-sia seperti usaha mengejar angin.(16) There was no end to all the people; he was over all of them. Yet those who come later will not rejoice in him. Surely this also is vanity (emptiness, falsity, vainglory) and a striving after the wind and a feeding on it.

PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
123- 4 -56789101112

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info