PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
1234567891011- 12 -

Dibawah ini adalah seluruh isi Injil Pengkhotbah 12 (PENGKHOTBAH / PKH / Ecclesiastes 12)
Terjemahan Baru Bahasa Indonesia Sehari Hari English [Amplified]
(sambungan dari) 11:9 - 12:8 = Nasihat bagi pemuda-pemudi
(1) Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",(1) Ingatlah pada Penciptamu selagi engkau muda, sebelum tiba tahun-tahun penuh sengsara. Pada masa itu engkau akan berkata, "Hidupku tidak bahagia."(1) REMEMBER [earnestly] also your Creator [that you are not your own, but His property now] in the days of your youth, before the evil days come or the years draw near when you will say [of physical pleasures], I have no enjoyment in them--
(2) sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,(2) Bila tiba saat itu matamu tak lagi terang, sehingga pudarlah sinar surya, bulan dan bintang. Awan mendung pembawa hujan, tetap menyertaimu bagai ancaman.(2) Before the sun and the light and the moon and the stars are darkened [sight is impaired], and the clouds [of depression] return after the rain [of tears];
(3) pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,(3) Lenganmu gemetar dan tak lagi memberi perlindungan. Kakimu yang kekar akan goyah tanpa kekuatan. Gigimu tidak lengkap untuk mengunyah makanan. Matamu kabur sehingga menyuramkan pandangan.(3) In the day when the keepers of the house [the hands and the arms] tremble, and the strong men [the feet and the knees] bow themselves, and the grinders [the molar teeth] cease because they are few, and those who look out of the windows [the eyes] are darkened;
(4) dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,(4) Keramaian di jalan sampai di telingamu dengan samar-samar. Bunyi musik dan penggilingan hampir-hampir tidak terdengar. Engkau tak dapat tidur terlena. Kicauan burung pun membuat engkau terjaga.(4) When the doors [the lips] are shut in the streets and the sound of the grinding [of the teeth] is low, and one rises up at the voice of a bird and the crowing of a cock, and all the daughters of music [the voice and the ear] are brought low;
(5) juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan,(5) Engkau takut mendaki tempat yang tinggi dan harus berjalan dengan hati-hati. Rambutmu beruban dan kakimu kauseret waktu berjalan. Maka hilanglah segala hasrat dan keinginan. Kita menuju ke tempat tinggal kita yang penghabisan, orang-orang berkabung dan meratap di sepanjang jalan.(5) Also when [the old] are afraid of danger from that which is high, and fears are in the way, and the almond tree [their white hair] blooms, and the grasshopper [a little thing] is a burden, and desire and appetite fail, because man goes to his everlasting home and the mourners go about the streets or marketplaces.
(6) sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur,(6) Rantai perak akan putus dan terpisah-pisah; lampu emas jatuh dan pecah; tali timba putus dan rusak; kendi hancur dan terserak-serak.(6) [Remember your Creator earnestly now] before the silver cord [of life] is snapped apart, or the golden bowl is broken, or the pitcher is broken at the fountain, or the wheel broken at the cistern [and the whole circulatory system of the blood ceases to function];
(7) dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.(7) Tubuh kita akan kembali, menjadi debu di bumi. Nafas kehidupan kita akan kembali kepada Allah. Dialah yang memberikannya sebagai anugerah.(7) Then shall the dust [out of which God made man's body] return to the earth as it was, and the spirit shall return to God Who gave it.
(8) Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.(8) Kataku, memang semuanya itu sia-sia, semuanya percuma, tak ada artinya.(8) Vapor of vapors and futility of futilities, says the Preacher. All is futility (emptiness, falsity, vainglory, and transitoriness)!
12:9-14 = Akhir kata
(9) Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal.(9) Sang Pemikir itu arif dan bijaksana. Sebab itu diajarkannya kepada umat segala pengetahuannya. Banyak amsal dipelajarinya lalu ia menguji kebenarannya.(9) And furthermore, because the Preacher was wise, he [Solomon] still taught the people knowledge; and he pondered and searched out and set in order many proverbs.
(10) Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.(10) Ia berusaha menemukan kata-kata penghibur, dan kata-kata yang ditulisnya adalah jujur.(10) The Preacher sought acceptable words, even to write down rightly words of truth or correct sentiment.
(11) Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.(11) Perkataan orang arif itu seperti tongkat tajam seorang gembala, tongkat yang dipakainya untuk melindungi dombanya. Kumpulan amsal dan nasihat, seperti paku yang tertancap kuat. Semua itu pemberian Allah juga, gembala kita yang satu-satunya.(11) The words of the wise are like prodding goads, and firmly fixed [in the mind] like nails are the collected sayings which are given [as proceeding] from one Shepherd.
(12) Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.(12) Anakku, tentang satu hal engkau harus waspada. Penulisan buku tak ada akhirnya, dan terlalu banyak belajar melelahkan jiwa dan raga.(12) But about going further [than the words given by one Shepherd], my son, be warned. Of making many books there is no end [so do not believe everything you read], and much study is a weariness of the flesh.
(13) Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.(13) Sesudah semuanya kupertimbangkan, inilah kesimpulan yang kudapatkan. Takutlah kepada Allah dan taatilah segala perintah-Nya, sebab hanya untuk itulah manusia diciptakan-Nya.(13) All has been heard; the end of the matter is: Fear God [revere and worship Him, knowing that He is] and keep His commandments, for this is the whole of man [the full, original purpose of his creation, the object of God's providence, the root of character, the foundation of all happiness, the adjustment to all inharmonious circumstances and conditions under the sun] and the whole [duty] for every man.
(14) Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.(14) Allah akan mengadili segala perbuatan kita; yang baik dan yang buruk, bahkan yang tersembunyi juga.(14) For God shall bring every work into judgment, with every secret thing, whether it is good or evil.

PENGKHOTBAH (Ecclesiastes)
Daftar Pasal (silahkan klik nomor pasal yang ingin di baca):
1234567891011- 12 -

Last Update : Sunday, 13 April 2008 Kembali ke halaman utama Created By OTAK INFO


Jika ada pertanyaan, saran atau kritik tentang desain atau cara pemakaian (navigasi) atau yang berhubungan dengan isi alkitab dalam website ini,
jika ada kata atau kalimat yang salah eja atau titik atau bahkan koma,
maka jangan sungkan-sungkan untuk melaporkan (menghubungi) kepada webmaster melalui email ke
alkitab (at) otak (dot) info